Senin, 17 Oktober 2011

SKRIPSI GRATIS



Upaya Pustakawan Dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa Di SMK PGRI Turen Malang

Rabu, 20 Juli 2011

BAB I

PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah

 Landasan dan cita-cita yang ingin dicapai oleh pemerintah adalah menjadikan rakyat dan bangsa Indonesia dimasa yang akan datang agar menjadi manusia yang berpendidikan, cerdas, terampil dan berakhlak mulia.

Sebagaimana disebutkan dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea keempat, bahwa salah satu tujuan pembangunan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Penjabaran tersebut kemudian dituangkan dalam batang tubuh UUD 1945 Bab XIII tentang pendidikan, pasal 31 ayat 1 dan 2 yang berbunyi sebagai berikut:

  1. Tiap warga Negara berhak mendapatkan pengajaran
  2. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran Nasional yang diatur dengan Undang-undang[1]
Pendidikan adalah sesuatu yang sangat penting bagi setiap insan sebagai upaya untuk mengarahkan dan mengembangkan dirinya menjadi sosok makhluk yang mempunyai kepribadian utama. Dalam upaya untuk mencapai cita-citanya  pemerintah meningkatkan taraf hidup rakyat pada tingkat yang lebih baik. Maka pemerintah memberikan kesempatan kepada seluruh warga Negara untuk mendapatkan pengajaran (pendidikan) tanpa memandang status sosial, golongan dan lain sebagainya.
Adapun tujuan pendidikan Nasional yang dijelaskan dalam Undang-undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab II pasal 3 yang berbunyi:
"Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab". [2]

Untuk merealisasikan tujuan tersebut, maka diperlukan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai guna mempermudah dalam proses belajar mengajar dan sekaligus untuk mengangkat serta meningkatkan prestasi belajar siswa.
Adapun salah satu dari sarana dan prasarana pendidikan adalah Perpustakaan, dimana perpustakaan adalah salah satu sumber informasi dan ilmu pengetahuan.
Karena perpustakaan adalah sumber informasi dan ilmu pengetahuan, oleh karena itu perpustakaan tidak dapat dipisahkan dari Sekolah. Mengingat begitu pentingnya keberadaan perpustakaan dalam upaya untuk mengembangkan intelektual siswa dan meningkatkan prestasi belajar siswa, maka perlulah kiranya digalakkan adanya perpustakaan pada semua jenis dan tingkat sekolah. Hal ini sesuai dangan ketetapan MPR No. II/MPR/1993 yang berbunyi sebagai berikut:
"Sarana dan prasarana pendidikan seperti perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, sarana ketrampilan dan penelitian, media pengajaran, teknologi pendidikan serta fasilitas jasmani dikembangkan dan disebar luaskan secara merata untuk membantu terselenggaranya dan meningkatkan kwalitas pendidikan sesuai dangan persyaratan pendidikan serta kebutuhan pembangunan."[3]

Dalam upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di negara kita ini, maka penyelenggaraan (pengelolaan) perpustakaan harus dilakukan secara sistematis dan sesuai dengan pedoman penyelenggaraan yang berlaku, agar sesuai dengan tujuan didirikannya perpustakaan itu sendiri, antara lain agar tumbuh (timbul) kecintaan terhadap membaca, memupuk dan menanamkan kebiasaan membaca sehingga tumbuh kecintaan terhadap buku.
Kemampuan membaca yang dimiliki oleh seseorang merupakan modal utama dalam proses belajar mengajar. Dengan kata lain kemampuan membaca merupakan prasyarat utama dan merupakan kebutuhan pokok bagi seseorang untuk mencapai keberhasilan. Karena dengan membaca seseorang dapat dengan mudah untuk mengkaji berbagai ilmu pengetahuan.
Aktifitas membaca ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat mendorong terwujudnya kegiatan tersebut. Adapun salah satu faktor yang mempengaruhi kegiatan membaca adalah minat. Minat mempunyai peran sangat penting dan menempati posisi vital dalam aktifitas membaca (belajar) siswa, karena minat mempunyai daya dorong yang kuat terhadap terwujudnya suatu aktifitas.
Minat mempunyai arti sikap jiwa seseorang termasuk tiga fungsi jiwanya yaitu kognitif (pengenalan), emosi (perasaan), dan konasi (kemauan) yang tertuju pada sesuatu, dan dalam hal ini unsur emosi adalah yang terkuat.[4] Namun apabila pembaca tidak mempunyai minat atau daya dorong untuk membaca, maka kegiatan membaca tidak akan terlaksana.
Besar kecilnya minat baca itu sendri juga dipengaruhi beberapa faktor, baik yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri (faktor intern), maupun dari luar diri siswa (faktor ekstern). Adapun faktor internal menyangkut kerajinan, kecakapan dasar (skill), dan kecerdasan. Sedangkan faktor eksternal diantaranya adalah keadaan keluarga, kondisi sekolah dan kondisi masyarakat.
Agar minat baca siswa tumbuh dan berkembang, maka salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan melengkapi koleksi (bahan pustaka) yang ada, mengatur situasi dan kondisi dengan sebaik mungkin, melaksanakan tata kerja (mengorganisir) perpustakaan sesuai dangan sistem penyelenggaraan yang ada, sehingga siswa merasa betah dan nyaman serta senang berada (membaca) di dalam perpustakaan.
Untuk mengetahui seberapa jauh manfaat dan fungsi perpustakaan di sekolah dalam upaya untuk membantu meningkatkan prestasi dan minat baca siswa, maka perlu adanya penelitian dan penjajakan pada perpustakaan tersebut secara ilmiah serta sampai sejauh mana peranan perpustakaan dalam meningkatkan minat baca siswa. Dalam hal ini penulis akan melihat secara langsung dan mengadakan penelitian di SMK PGRI Turen.
Berangkat dari paparan latar belakang di atas, maka terumuslah suatu judul: “UPAYA PUSTAKAWAN DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA DI SMK PGRI TUREN”

B.     Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut diatas dapat dirumuskan beberapa permasalahan:
1.      Bagaimana keadaan perpustakaan di SMK PGRI Turen?
2.      Upaya apa yang dilakukan perpustakaan dalam meningkatkan minat baca siswa di SMK PGRI Turen?
3.      Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat perpustakaan dalam upaya meningkatkan minat baca siswa di SMK PGRI Turen?

C.    Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian secara umum adalah untuk menggali, menghimpun serta menyajikan informasi yang berkaitan dengan upaya perpustakaan dalam meningkatkan minat baca siswa sekolah. khususnya siswa SMK PGRI Turen.
Adapun tujuan penelitia secara khusus adalah:
1.      Untuk mengetahui secara jelas tentang keadaan perpustakaan di SMK PGRI Turen.
2.      Untuk mengetahui usaha yang telah dilakukan perpustakaan dalam menigkatkan minat baca siswa SMK PGRI Turen
3.  Untuk mengetahui faktor apa saja yang mendukung dan menghambat perpustakaan  dalam upaya meningkatkan minat baca siswa di SMK PGRI Turen 

D. Kegunaan Penelitian

1.      Secara umum penelitian akan berguna bagi pihak-pihak yang bertanggung jawab dan berkepentingan terhadap masa depan pendidikan Nasional
2.      Bagi pengelola lembaga pendidikan minimal hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan terhadap perpustakaan yang ada sebagai sarana pendidikan yang penting.
3.      Bagi pangelola perpustakaan, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepadanya agar bisa lebih maningkatkan sistem pengelolaan yang baik terhadap perpustakaanya.

E. Definisi Istilah

Agar tidak terjadi kesalah pahaman dan perbedaan arah pandang terhadap pemahaman skripsi ini, maka berikut ini penulis sajikan arti kata atau kalimat dari judul skripsi ini, yaitu:
Upaya Perpustakaan: Adalah kata majemuk dari kata upaya dan perpustakaan. Arti kata upaya adalah usaha, kiat-kiat.[5] Sedangkan kata perpustakaan berasal dari kata pustaka mendapatkan awalan per- dan akhiran -an, mempunyai arti buku-buku bacaan.[6]
Maksud penulis dari kata Upaya Perpustakaan adalah usaha, kiat-kiat keberadaan buku-buku bacaan.
Meningkatkan: Kata meningkatkan berasal dari kata tingkat yang mendapatkan awalan me- dan akhiran -kan, yang mempunyai arti menaikkan dan kadang-kadang mempunyai arti mempertinggi.[7]
Minat baca: Minat mempunyai arti sikap jiwa seseorang termasuk tiga fungsi jiwanya yaitu kognitif (pengenalan), emosi (perasaan), dan konasi (kemauan) yang tertuju pada sesuatu.[8] Sedang baca atau membaca mempunyai arti mengucapkan lafal bahasa tulisan kedalam bahasa lisan menurut peraturan tertentu.[9]
            Dari pengertian judul di atas dapat dipahami secara operasional adalah upaya perpustakaan dalam meningkatkan kecenderungan jiwa siswa SMK PGRI Turen untuk menaruh perhatiannya terhadap membaca.

F. Metode Penelitian

Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif yakni berusaha untuk memahami makna peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan kegiatan subyak di lapagan secara utuh, penelitian ini juga memahami secara langsung obyek yang diteliti di lapangan secara ilmiah dalam ragka memperoleh data-data penelitian.[10] Dalam hal ini peneliti sebagai Key instrument, kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif yakni ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana pengumpul data, analisis, penafsir data dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitian. Pencari tahu alamiah dalam pengumpulan data lebih banyak bergantung pada dirinya sebagai alat pengumpul data.[11]  Instrumen pendukung lainya adalah pedoman observasi, wawacara (interview), dan dokumentasi.
1.      Penentuan Obyek dan Sampel
Sebelum suatu penelitian dilakukan, terlebih dahulu menentukan tempat atau obyek yang diteliti sekaligus mengandung pengertian berapa besar kecilya informan yang akan diteliti. Adapun yang mejadi obyek penelitian adalah SMK PGRI Turen, yaitu Upaya Perpustakaan Dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa.
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.[12] Dengan demikian populasi adalah keseluruhan dari subyek atau individu yang diteliti. Adapun populasi pada penelitian ini adalah semua elemen yang ada di SMK PGRI Turen.
Konsep sample dalam penelitian kualitatif brkaitan dengan bagaimana memilih informen atau situasi social tertentu yang dapat memberikan informasi yang mantap dan terpercaya mengenai elemen-elemen yang ada (karakteistik elemen-elemen yang tercakup atau topic penelitian). Kemudian dalam pemilihan informan menggunakan cara purposif (tidak acak) yaitu atas dasar apa yang kita ketahui tenteng variasi-variasi yang ada atau elemen-elemen yang ada.[13]
Sedangkan tekhnik sampling yang digunakan yakni proses pengembangan sample secara beranting atau yang disebut Snowball Sampling, suatu proses menyebarnya sample yang diibaratkan “bola salju” yang pada mulanya kecil kemudian semakin membesar dalam proses “bergulir menggelinding”nya.[14]
Adapun tahap pemilihan sample adalah sebagai berikut:
a.       Pemilihan sample awal, apakah informan (untuk di wawancarai) ataukah suatu situasi social (untuk diobservasi) adalah:
1)            Informan untuk diwawancarai daalm pemilihan sample awal misalnya pimpinan perpustakaan.
2)            Informasi untuk diobservasi yaitu dengan cara peneliti mengadakan pengamatan atau menyaksikan kegiatan-kegiatan yang berlangsung diperpustakaan secara langsung.
b.      Pemilihan sample lanjutan guna memperluas informasi dan melacak segenap variasi informasi yang mungkin ada.yang dimaksud disini adalah para staf perpustakaan.
c.       Menghentikan pemilihan sample lanjutan sekaligus tidak muncul lagi informasi yang bervariasi dengan informasi yang telah diperoleh sebelumnya.[15] Dengan kata lain peneliti sewaktu-waktu bisa mnghentikan pemilihan sample lanjutan apabila peneliti sudah memperoleh informasi yang dibutuhkan dan sudah tidak muncul variasi informasi baru lagi.
Berpedoman dari pendapat di atas, maka dalam hal ini peneliti mengambil beberapa responden yang diambil dari para petugas perpustakaan, dikarenakan penelitian ini disesuaikan dengan tema yang penulis angkat, yaitu tentang “Upaya Perpustakaan Dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa” di SMK PGRI Turen, dalam hal ini peneliti lebih memfokuskan terhadap upaya-upaya dalam meningkatkan minat baca. 
2.      Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah prosedur sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Pengumpulan data tidak lain adalah merupakan suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian, serta merupakan langkah yang amat penting dalam metode ilmiah.
a)      Metode Observasi Langsung
Metode observasi langsung adalah teknik pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan langsung terhadap gejala-gelaja yang dihadapi (diselidiki) baik pengamatan itu dilakukan dalam situasi buatan maupun apa adanya.[16]
Metode ini merupakan pencatatan dan pengamatan secara sistematik terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki. Metode ini juga digunakan untuk mendapatkan data yang bersifat fisik yang tidak dapat diperoleh dengan cara interview.
            b. Metode Wawancara (Interview)
Wawancara atau interview adalah proses tanya jawab dengan lisan dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik, yang satu melihat yang lain mendengarkan lewat telinganya sendiri. Suaranya merupakan alat pengumpul informasi langsung tentang berbagai macam jenis, baik yang terpendam maupun manfest.[17]
Metode ini sering juga disebut dengan quisioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan dengan jalan wawancara untuk memperoleh informasi dari informan. Metode ini digunakan untuk pencarian data yang berhubungan dengan sistem penyelengaraan perpustakaan.
                  c. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah suatu metode sebagai usaha penelitian atau penulisan terhadap benda-benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen, surat kabar, artikel, dan lain sebagainya.[18]
Dokumentasi artinya catatan, surat atau bukti. Metode dokumentasi adalah sumber informasi yang berupa buku-buku tertulis atau catatan. Data tinggal mentransfer bahan-bahan tertulis yang relevan pada lembaran-lembaran isian yang disiapkan untuk itu. Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa metode dokumentasi adalah metode pengumpul data dengan mencatat sumber-sumber dokumen yang ada sesuai dengan jenis data yang diinginkan.
Dokumentasi sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data, karena dalam banyak hal dokumentasi sebagai sumber data yang dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan dan meramalkan. Dan maksud dari metode ini adalah untuk mengumpulkan data yang berupa catatan, surat dan bukti dalam bentuk photo copy, gambar, jumlah guru siswa, karyawan dan lain-lain. Data-data mempunyai sifat tetap, sehingga apabila terdapat ketidaksesuaian, mudah untuk ceking kembali. Sifat inilah yang membedakan dengan data-data lain dari hasil metode-metode yang lain, yang mungkin berbentuk kata-kata atau tindakan dan gejala, yang kesemuanya bersifat stabil.
3.                      Metode Analisa Data
Dalam penelitian ini, tehnik analisa datanya menggunakan Deskriptif Kualitatif dengan cara kerja induksi deduksi. Metode ini dilakukan untuk menarik kesimpulan dari hal-hal yang bersifat khusus kearah kesimpulan yang bersifat umum. Dalam hal ini Sutrisno Hadi mengatakan:
”Berfikir induksi adalah berangkat dari fakta-fakta yang ada paristiwa-peristiwa konkrit, kemudian dari fakta-fakta yang khusus atau peristiwa yang konkrit itu ditarik generalisasi yang mempunyai sifat umum.”[19]

            Cara induksi digunakan karena studi lapangan, bergerak dari data-data dan fakta-fakta, kemudian diarahkan pada kesimpulan. Sedangkan cara deduksi digunakan, karena penelitian ini berangkat dengan kajian pustaka, yang berarti dengan teori-teori yang diangkat dan digunakan untuk pemaknaan dan temuan-temuan dilapangan. Dalam hal ini Sutrisno Hadi mengatakan:
“Metode deduksi adalah metode yang berangkat dari pengetahuan yang bersifat umum itu hendak menilai sesuatu kejadian yang sifatnya khusus.”[20]

Metode ini digunakan untuk menguraikan dengan bergerak dari satu pendapat atau pengertian yang sifatnya masih umum (universal) menjadi lebih terperinci sehingga akan lebih memperjelas pembahasan dan akan mempermudah pamahaman. Sedangkan tehnik deskriptif kualitatif digunakan karena data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah kualitatif.
Dalam analisa data penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif, yang digunakan secara efektif dalam membuat suatu rancangan penelitian. Yang dimaksud dengan analisa deskriptif kualitatif adalah menganalisa data dengan menjelaskan, memferifikasikan, mengevaluasi data dan kemudian menyimpulkan.

G.  Sistematika Pembahasan

            Agar pemahaman skripsi ini mudah difahami dan dimengerti, maka diperlukan pola pembahasan yang sistematis. Pembahasan skripsi ini terdiri dari beberapa bab dan diantara bab ini terdiri dari sub bab.
            Bab pertama adalah pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi istilah, metode penelitian, serta sistematika pembahasan.
            Bab kedua merupakan studi literatur tentang perpustakaan yang meliputi pengertian perpustakaan, macam-macam perpustakaan, landasan dan tujuan perpustakaan, fungsi perpustakaan, tugas perpustakaan, syarat-syarat perpustakaan yang baik dan tentang minat baca yang meliputi pengertian minat baca, minat membaca di perpustakaan, tujuan dan manfaat membaca, faktor-faktor yang mempengaruhi minat membaca di perpustakaan , cara membangkitkan minat baca
            Kemudian dilanjutkan dengan bab ketiga yang merupakan laporan hasil penelitian yang terdiri dari gambaran tentang obyek penelitian, penyajian data serta analisis data.
            Skripsi ini ditutup dengan kesimpulan dan saran yang berisi tentang kesimpulan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis dan sekaligus berisi saran-saran.
 


[1]  UUD 1945, Dengan Penjelasanya, Surabaya,  PN Apollo
[2]  Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bandung, Citra Umbara, hlm. 7
[3] Kumpulan ketetapan MPR RI 1993 Bersama GBHN 1993, PN Sinar Wijaya, hlm. 98.
[4] Abu Ahmadi, Psikologi Umum. Surabaya, PT Bina Ilmu, hlm. 103
[5] WJS. Poerwodarminto, Kamus umum bahasa Indonesia. Jakarta, Balai Pustaka,  hlm. 1134
[6] Ibid. hlm. 786
[7] Ibid. hlm. 1078
[8] Abu Ahmadi, Psikologi Umum,  Surabaya, PT. Bina Ilmu, hlm. 103
[9] Sastra Praja, Kamus Istilah dan Umum. Surabaya, PN. Usaha Nasional, hlm. 44
[10] Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2000, hlm. 3
[11] Ibid, hlm. 5
[12]  Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta, PT. Rineka Cipta      1991, hlm. 102
[13]  Sanapiah Faisal, Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar Dan Aplikasi, Malang, Yayasan Asah Asih Asuh (YA3), hlm. 57
[14]  Ibid, hlm.60
[15]  Ibid, hlm 57
[16]  Winarno Surahmad, Dasar danTehnik, Bandung: Tarsito, 1985, hlm. 36
[17]  Sutrisno Hadi, Metodologi Riserch, JIlid III, Yogyakarta, Andi Ofset, 1987. hlm. 225
[18] Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT Rineka Cipta,1998, hlm.149
[19] Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Yogyakarta: Andi Ofset, 1987, hlm. 42
[20] Ibid, hlm. 36

 
PENTING
Untuk kecepatan dan kenyamanan download kelengkapan skripsi diatas, login atau daftar dahulu disini (gratis).
Setelah anda login di ziddu, silahkan anda download kelengkapan skripsi diatas dengan gratis klik di sini
Untuk membuka skripsi hasil download anda bias menggunakan program winrar Untuk download winrar secara gratis klik disini

Biar Blog kamu Dikenal, Klik yang ini

Orlando Insurance
If you live in orlando, florida and are looking for the best insurance rates, give us a few minutes of your time. All we need from you is your zip code, a few details about your needs!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar